Oleh-Oleh Mudik: Kedai Kopi Baru di Kampung Turis Prawirotaman, Tlahab Java Coffee
Coffee, the favorite drink of the civilized world. – Thomas Jefferson
Jalan Prawirotaman yang Terkenal dengan Kampung Turis. | Biblical Journal |
Prawirotaman terkenal dengan kampung turis. Sepanjang jalannya dipenuhi dengan hotel-hotel murah dengan konsep unik. Selain itu, tersedia juga kedai kopi dan restoran yang patut dicoba. Ingat Tempo Gelato? Di sinilah asal muasal kedai gelato terkenal itu. Setiap hari ramai dikunjungi wisatawan yang ingin mencoba.
Tlahab Java Coffee di ujung Jl. Prawirotaman, Jogjakarta. | Biblical Journal |
Pada mudik lebaran kali ini, saya melihat kedai kopi baru di ujung jalan Prawirotaman, namanya Tlahab Java Coffee. Tempatnya unik dengan konsep bar terbuka, jadi kita bisa melihat para barista membuat kopi pesanan kita. Mari kita ulas kedai kopi ini.
Konsep bar terbuka di Tlahab Java Coffee. | Biblical Journal |
Konsep vintage yang homey di Tlahab Java Coffee. | Biblical Journal |
Tidak ada konsep desain interior khusus yang digunakan Tlahab Java
Coffee. Terdapat dua area, smoking dan non-smoking area. Tlahab Java
Coffee menyediakan area luar ruang untuk para perokok. Saya suka area
merokoknya. Melihat kedai kopi ini berkali-kali, saya menyimpulkan kalau kedai kopi ini merupakan kedai kopi yang cukup hype di kalangan komunitas. Ada beberapa komunitas yang mengadakan workshop di sini.
Nama 'Tlahab' kedai kopi ini diambil dari sebuah desa di Kabupaten Temanggung yang memang dikenal sebagai penghasil kopi. Sayangnya, kopi produksi Temanggung belum sama terkenal dengan kopi daerah lain seperti Bali Kintamani atau Ulee Kareng dari Aceh. Melansir pernyataan Bupati Temanggung di Republika Online, kopi Temanggung sudah banyak diekspor, namun namanya belum dikenal oleh publik domestik.
Nama 'Tlahab' kedai kopi ini diambil dari sebuah desa di Kabupaten Temanggung yang memang dikenal sebagai penghasil kopi. Sayangnya, kopi produksi Temanggung belum sama terkenal dengan kopi daerah lain seperti Bali Kintamani atau Ulee Kareng dari Aceh. Melansir pernyataan Bupati Temanggung di Republika Online, kopi Temanggung sudah banyak diekspor, namun namanya belum dikenal oleh publik domestik.
"Nama 'Tlahab' kedai kopi ini diambil dari sebuah desa di Kabupaten Temanggung yang memang dikenal sebagai penghasil kopi."
Karakter kopi asal Tlahab, Temanggung, bisa dilihat di blog Kekopian ini.
Saya mencoba sesuatu yang unik di sini, yakni green coffee. Setelah membaca banyak blog, green coffee adalah kopi yang tidak melalui proses roasting, jadi kopinya langsung di-grind saja. Yang menarik adalah kopi ini bisa membantu menurunkan proses menurunkan berat badan! Terima kasih kepada senyawa chlorogenic acids yang merupakan senyawa antioksidan. Sayangnya, saya tidak sempat memfoto green coffee-nya. Saat diminum, kopi ini terasa jauh berbeda dengan kopi pada umumnya. Tidak ada rasa kopi, tapi semacam rustic taste dan dedaunan. Teksturnya cukup kental dan asing di lidah. Setelah tegukan ke-2, rasanya sudah terbiasa dengan teksturnya.
Kopi lain yang dijual di Tlahab Java Coffee. | Biblical Journal |
Kalau kamu merasa tidak tertarik dengan green coffee, coba kopi lainnya. Mereka punya banyak varian kopi lainnya yang bisa dibuat sesuai pesanan. Saya mencoba es kopi susunya sebelum pulang dan rasanya enak! Ada juga biji kopi yang bisa kamu bawa pulang. Harga kopi dan makanan yang dijual di Tlahab Java Coffee bisa dilihat pada menu di bawah ini.
Menu di Tlahab Java Coffee. | Biblical Journal |
__
Tlahab Java Coffee
Jl. Prawirotaman No. 49, Yogyakarta
Tlahab Java Coffee
Jl. Prawirotaman No. 49, Yogyakarta
Phone: (+62) 8992282499
Wah aku juga dua kali nginap di Prawirotaman,tarifnya terjangkau dan kawasannya enak. Salam kenal Edwin.
BalasHapusSalam kenal, Dewi! Thanks for visiting ya :)
Hapus