Merasakan Kuliner Khas Bavaria di Bavarian Haus Puncak
Nuansa perkampungan di Bavaria. | Foto: www.lonelyplanet.com |
Sebelum membahas makanan di Bavarian Haus, sepertinya seru juga kalau kita sedikit saja membicarakan tentang wilayah Bavaria, masyarakatnya, dan budayanya. Ternyata, Bavarian Haus yang akan kita bahas ada hubungannya dengan budaya Bavaria di Jerman sana.
Bavaria adalah sebuah negara federal terbesar di Jerman. Wilayah Bavaria juga sering disebut dengan negara di dalam negara, karena Bavaria memiliki semacam otonomi sendiri. Setelah Perang Dunia II, Bavaria memiliki konstitusi sendiri yang berlaku untuk mengatur segala kebutuhan di dalam teritorinya. Yang menarik juga dari Bavaria adalah kepemimpinannya. Struktur kepemimpinan dikepalai oleh seorang presiden yang juga merangkap sebagai perdana menteri. (Sumber).
Melihat Bavaria dengan perspektif budaya juga tak kalah menarik. Bavaria sudah lama sekali terkenal dengan budaya bir. Sebuah tulisan karya P. F. Kluge di National Geographic mengungkap kisah pembuat bir di Freising, salah satu wilayah bagian dari Bavaria. Dalam artikel tersebut, dijelaskan bagaimana sebuah bir dibuat dan kepercayaan bahwa bir adalah bagian dari kesenangan hidup.
Bir di Bavaria lebih dari minuman sehari-hari. Bagi mereka, bir adalah semacam minuman yang sakral, yang memiliki pakem kualitas. Pada 1516, bir memiliki UU sendiri yang mengatur tentang kemurniannya. Alasannya penetapan UU ini adalah kecurangan banyak produsen bir. Pada era tersebut, kulkas belum ditemukan, sehingga pembuatan bir perlu diperhatikan agar kualitasnya terjaga. Alih-alih memperhatikan kualitas, produsen bir menambahkan bahan-bahan untuk menutupi kualitas buruknya. (Sumber)
Sebuah restoran di Puncak, Bogor, Jawa Barat, mencoba membawa esensi kualitas pada produk yang disajikan. Nama Bavarian pada Bavarian Haus bukan sekadar mencatut nama, tetapi sebuah upaya untuk memperkenalkan cita rasa khas Bavaria ke masyarakat Indonesia. Melihat lokasinya, sepertinya sengaja memilih dataran tinggi karena memiliki kemiripan dengan wilayah Bavaria.
Interior Bavarian Haus yang berupa ruang terbuka dan didominasi material kayu membuat suasana menjadi hangat untuk kumpul keluarga. Jika datang dengan rombongan, rasanya tak perlu khawatir, karena tempatnya sangat luas. Juga terdapat sebuah ruangan kaca yang berfungsi sebagai butchery, tempat pengolahan daging.
Welcome to Bavarian Haus! | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Suasana di dalam Bavarian Haus yang hangat, cocok untuk berkumpul bersama keluarga. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Butchery atau tempat pengolahan daging untuk semua produk di Bavarian Haus. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Butchery atau tempat pengolahan daging untuk semua produk di Bavarian Haus. Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Ada banyak menu yang disajikan di Bavarian Haus, paling banyak menu khas Bavaria yang sudah diadaptasi agar sesuai dengan lidah Indonesia. Tapi, ada dua menu utama yang dapat dicoba apabila ingin menikmati makanan asli Bavaria, yakni sosis dan bir.
Karena sebelumnya kita sudah membicarakan bir, mari kita utamakan topik bir di Bavarian Haus terlebih dahulu. Dengan asas kualitas, Bavarian Haus menyajikan Konig Ludwig Weissbier, sebuah produsen bir yang konon merupakan penemu Oktoberfest, festival bir terbesar di Jerman. Selain itu, merk ini masih berpedoman pada UU Kemurnian Bir. Artinya, komposisi bir ini hanya air, barley, dan hop.
Bavarian Haus menyajikan Konig Ludwig Weissbier untuk pengalaman cita rasa khas Bavaria yang seutuhnya. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Bersama Chef Claas, Head of Chef Bavarian Haus. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Makanan di Bavarian Haus banyak mendapat sorotan karena ketakutan terkait status halal atau tidaknya. Saat datang dan berbicara dengan Chef Claas, Head of Chef dari Bavarian Haus, mereka meyakinkan kalau bahan-bahan yang digunakan adalah halal. Lalu, apa saja yang bisa kita pesan di Bavarian Haus? Berikut dua rekomendasi saya.
Sausage Platter for Four (Rp 280.000)
Sausage Platter for Four, salah satu menu andalah Bavarian Haus. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Tidak sah jika tidak membicarakan sosis atau bratwurst di restoran khas Jerman. Di Bavarian Haus, menu sosis disajikan langsung dari butchery mereka. Ada banyak jenis sosis disajikan bersama dengan saus. Kalau datang ke Bavarian Haus dengan dua atau tiga orang teman, menu ini lebih dari cukup menurut saya. Diameter sosis yang tebal akan membuatmu sibuk mengunyah dan tak tersadar kalau sudah kenyang.
Smoked Salmon with Radish and Baguette (Rp 40.000)
Smoked Salmon with Radish and Baguette. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Tidak suka daging merah? Mungkin bisa pilih menu berbahan dasar ikan ini. Di buku menu, makanan ini masuk dalam kategori appetizer, tapi menurut saya kalau satu porsi makan sendiri sangat mengenyangkan.
Housemade Mix Salami Bressola Platter with Homemade Bread and Butter (Rp 59.000)
Berbagai varian salami yang dipadukan dengan homemade bread and butter. | Foto: Dok. www.justianedwin.com |
Salami adalah jenis sosis yang bentuknya lebih mirip daging asap atau ham. Menu ini wajib disantap cepat karena warna dan rasanya akan berubah, sebuah tanda kesegaran dagingnya. Tidak ada rasa amis sama sekali ketika menyantap daging ini.
Dengan suasana dan makanan dengan cita rasa autentik, menurut saya harga makanan di Bavarian Haus sangat masuk akal. Jika tak ingin repot-repot ke puncak, kalian bisa datang ke outlet Bavarian Haus yang ada di Puri Indah Mall, Jakarta Barat.
Komentar
Posting Komentar