Bicara Food Safety: 6 Tips Menyimpan Bahan Makanan Sehari-Hari Bersama Nestle Indonesia
Nestum varian sweet and savory yang bisa dikreasikan. |
Nestle Blogger Class: Don't Let Good Food Go Bad
Dua minggu lalu, saya berkesempatan untuk mengadiri Nestle Blogger Class di Hotel Monopoli, sebuah program menarik dari Nestle Indonesia yang khusus membahas tentang food safety. Sebelumnya saya tidak mengerti sama sekali mengenai hal ini, karena saya orang yang cukup ceroboh dalam menyimpan bahan makanan. Ternyata, menyimpan bahan makanan ada aturannya!
Varian Nestum Sweet rasa cokelat. Foto: Dok. Justian Edwin |
Sembari mendengarkan diskusi sarat ilmu, kami dipersilakan untuk mencoba produk terbaru dari Nestle, Nestum. Nestum adalah bubur sereal sarapan yang terbuat dari multigrain alias campuran dari berbagai biji-bijian.
Granola yang bisa jadi pilihan topping. |
Rasa Nestum terdiri dari sweet and savory, membebaskan kamu untuk berkreasi dengan dua varian anyar dari Nestum. Secara personal, saya menyukai keduanya. Yang savory bisa kita kreasikan seperti bubur ayam atau jamur, yang varian sweet juga bisa diberikan berbagai macam topping seperti buah, yoghurt, dan lain-lain. Yang paling penting, mengolah Nestum sangat praktis dan tidak memakan waktu lama. Cocok untuk kita yang punya banyak kegiatan dan kerap lupa sarapan.
Mengapa Food Safety Sangat Penting?
Mari kita kembali ke topik utama, food safety.
Memberikan perhatian kepada makanan sehari-hari yang kita konsumsi sangat penting. Mengapa penting? Di luar sana, banyak hal-hal yang tidak dapat kita kontrol. Kita jarang sekali tahu asal muasal makanan yang kita masak dan makan setiap harinya. Apakah kamu yakin jika telur yang kamu makan disimpan dengan baik sebelum kamu membelinya? Apakah kamu yakin jika beras yang kamu beli masih baik kualitasnya?
Ada banyak masalah yang terjadi jika kita tidak memperhatikan keamanan pada bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. |
Tips Menyimpan Bahan Makanan di Kulkas
Sesi diskusi mengenai food safety oleh Eka Herdiana, Corporate Nutritionist Nestle Indonesia. |
Memberikan perhatian terhadap food safety tidak melulu tentang hal-hal yang sifatnya rumit dan ilmiah. Kita bisa memulainya dari metode pembersihan hingga penyimpanan bahan makanan di lemari es.
Dari Nestle Blogger Class kemarin, saya baru sadar bahwa ternyata setiap bagian di dalam lemari es memiliki fungsi masing-masing. Jadi, kita tidak boleh asal meletakkan bahan makanan. Kesalahan dalam peletakkan bahan makanan dapat mengakibatkan kualitas bahan yang kita miliki tidak lagi baik untuk dikonsumsi.
Agar semakin mendapat pencerahan, mari simak beberapa tips yang saya dapat dari Nestle Blogger Class, disampaikan oleh Eka Herdiana selaku Corporate Nutritionist from Nestle Indonesia.
1. Daging, Unggas, Seafood
Daging, unggas, dan seafood wajib disimpan di bagian paling dingin di kulkas. Jika daging yang kamu simpan bersifat segar dan tidak diawetkan, umurnya di dalam kulkas tidak boleh lebih dari tiga hari. Di dalam freezer, umurnya bisa mencapai empat bulan. Hindari mengonsumsi daging yang sudah berlendir dan mengeluarkan bau tidak sedap.
2. Makanan Matang
Makanan matang yang kamu simpan dalam kulkas sebaiknya disimpan dalam wadah kedap udara agar tidak mengontamisi produk lain di dalam kulkas. Jangan simpan makanan matang terlalu lama di dalam kulkas, sebaiknya simpan dalam 3-4 hari saja.
3. Telur
Kira pasti sudah akrab dengan tray khusus telur di dalam kulkas. Biasanya terdapat di rak paling atas di daun pintu, dan berlubang sesuai ukuran telur. Jika kulkasmu tidak memiliki tray ini, gunakan wadah khusus untuk telur, atau simpan bersama dengan karton telur yang kamu beli.
Makanan dalam kemasan sepertinya lebih mudah dari segi penyimpanan, karena biasanya sudah memiliki saran penyajian dan penyimpanan pada kemasannya. Jangan lupa untuk baca secara detail, ya. Jika makanan kemasan berupa kaleng, pindahkan makanan ke wadah kaca atau plastik.
5. Sayur dan Buah
Simpan buah yang matang pada tempat khusus sayur dan buah di rak paling bawah. Pisahkan wadah sayur dan buah. Jika buahnya belum matang, letakkan pada suhu ruang saja.
6. Susu & Olahannya
Agar susu dan olahannya (misalnya keju) tidak cepat basi, simpan di dalam kulkas. Namun, jika sudah terlanjur berjamur, harus langsung dibuang, ya. Bedakan antara keju berjamur dengan proses aging pada keju yang biasanya dilakukan di restoran Eropa. Proses aging pada keju dilakukan pada wadah dan suhu khusus.
Prinsipnya, jika kalian tidak yakin apakah makanan yang kalian punya masih bisa dikonsumsi atau tidak, baiknya dibuang saja agar tidak menimbulkan penyakit dikemudian hari.
Saya bersama dengan Eka Herdiana (Corporate Nutritionist Nestle Indonesia) dan Iwan Utama, (Head of Quality Management Nestle Indonesia). |
Komentar
Posting Komentar