UMKM Bisa Selamatkan Ekonomi Indonesia?
Foto: Unsplash/@TylerFranta |
Selama pandemi, ekonomi benar-benar melambat. Seberapa lambat dan terpuruk? Separah resesi pertama setelah dua puluh tahun lamanya. Sampai 1 April lalu, resesi terasa masih belum mau minggat dari perekonomian Indonesia. CNBC memaparkan perkara resesi berdasarkan laju inflasi dan harga barang yang dikategorikan dalam ‘harga bandel’ atau tidak mudah turun dalam kondisi apa pun. Sayangnya, harga barang dalam kategori tersebut bahkan terpengaruh oleh kondisi ekonomi sekarang.
Maksudnya apa? Pengusaha terpaksa menurunkan harga barang untuk agar tetap punya konsumen atau pembeli. Kamu semua pasti pernah merasa bahwa ada beberapa barang di shopping cart kamu yang terpaksa harus ditunda check out-nya karena bukan kebutuhan utama. Iya, konsumsi dan daya beli kamu memberi pengaruh langsung ke ekonomi satu negara!
Di Indonesia sendiri, sebenarnya ekonomi banyak dipengaruhi oleh sektor konsumsi rumah tangga. Namun sampai akhir tahun lalu konsumsi rumah tangga belum berhasil kembali normal karena masih banyak kasus potong gaji, PHK, dan lain-lain. Maka dari itu pemerintah banyak memberi stimulus berupa pembebasan pajak untuk karyawan, memberi keringanan pembiayaan pembelian mobil lewat PPnBM. Semua dilakukan supaya kita bisa membeli sesuatu yang akhirnya bisa membuat ekonomi kembali bertumbuh.
Tapi, walau konsumsi rumah tangga turun, beberapa di antara kita justru punya ide untuk membangun bisnis demi bertahan di tengah pandemi. Pasti ada orang di sekitar kamu yang tetiba bisnis kuliner, jualan tanaman, dan bisnis lainnya yang sedang trending. Selain kita lihat sendiri, Google Trend juga menangkap tren ini. Pencarian ide usaha makanan rumahan naik pesat sampai 300%! Tidak heran, akhirnya kita banyak mencoba makanan dari bisnis kuliner rumahan yang menjamur selama pandemi.
Nah, bisnis rumahan yang muncul ini masuk dalam kategori UMKM. Tahu nggak kalau sektor UMKM ini adalah sektor yang sering berjasa membangkitkan ekonomi selama resesi atau krisis? UMKM di Indonesia berhasil ‘meringankan’ beban ekonomi negara sebesar 1.5%. Bahkan, UMKM di Indonesia diproyeksikan dapat menyelamatkan negara dari hilangnya 5,5 juta lapangan kerja akibat pandemi COVID-19!
Walau infrastrukturnya sangat sederhana, bisnis UMKM tergolong bisnis yang kuat terutama selama resesi atau krisis. Apalagi sekarang kita mendapat keuntungan dari banyaknya platform berjualan online. Terbukti, bisnis online cenderung lebih kuat bertahan selama pandemi dibanding yang hanya bergantung pada kanal offline. Namun demikian, UMKM tetap butuh bantuan dari berbagai pihak. Pemerintah dan bisnis yang skalanya lebih besar perlu membuat ekosistem yang solid agar UMKM bisa maju dan menyelamatkan ekonomi negara.
Bisnis online yang punya mekanisme unik memerlukan skenario yang pasti. Platform berjualan online, koneksi internet, sampai sistem pengiriman barang harus rapi agar bisnis UMKM berbasis online tetap berjalan. Hmm, soal pengiriman barang yang jadi ujung tombak koneksi antara penjual dan pembeli memegang peranan penting dalam hal ini. Sayangnya, tidak semua jasa ekspedisi bisa memberi layanan khusus untuk UMKM.
Salah satu jasa ekspedisi yang punya komitmen khusus untuk UMKM adalah Ninja Xpress. Komitmennya tersampaikan melalui #ObsesiUntukNegeri dan #ObsesinyaDelivery. Ninja Xpress merasa bahwa UMKM Indonesia perlu ekosistem yang solid, dan jasa layanan ekspedisi yang disediakan harus membantu para pebisnis kecil dan menengah untuk maju.
Tidak hanya melalui layanan jasa pengiriman saja, saat ini Ninja Xpress sedang melakukan banyak program untuk mendukung sektor UMKM, terutama pada masa pandemi. Ninja Xpress punya Ninja Academy, sebuah program panduan pengembangan bisnis untuk kamu dengan beragam fasilitas!
Program lain yang sedang gencar dilakukan adalah #BERGURU (Belajar Ragam Usaha Baru), sebuah kolaborasi Ninja Xpress dengan berbagai bisnis lokal di platform Youtube. Program BERGURU bisa dijadikan inspirasi untuk kamu yang ingin memulai usaha dari rumah.
Saya menonton salah satu episode dari BERGURU di Youtube NINJA Xpress yang berjudul BELAJAR BISNIS BERSAMA Michael Nugroho. Dalam episode tersebut, Kak Seto berinteraksi dengan Michael Nugroho, pemilik brand pomade Smith Men Supply. Yang unik, di setiap episode BERGURU juga memberi cara bagaimana membuat produknya, jadi bukan cuma pengusaha yang kasih tips dan trik bisnis saja. Praktikal dan bisa langsung dicoba sendiri.
Menonton series BERGURU memberitahu saya sebuah pesan bahwa hobi dan minat kamu bisa dijadikan uang. Kuliner? Bisa. Fashion? Bisa. Grooming? Bisa juga! Selain itu, kita juga belajar bahwa untuk bertahan di tengah pandemi kita harus kreatif. Dari hobi tersebut, apa yang bisa kita tawarkan kepada calon konsumen?
Menurut saya konten seperti ini yang harus banyak kita konsumsi. Kenapa? Ada maksud yang jelas di baliknya dan memberi manfaat untuk yang menonton, juga menginspirasi. Kamu sudah tonton belum? Jangan sampai ketinggalan setiap episode-nya di kanal Youtube Ninja Xpress ya!
___________
Sumber:
[2] The Diplomat - https://thediplomat.com/2020/11/pandemic-puts-indonesia-into-1st-recession-in-20-years/
[3] Kompas - https://www.kompas.com/food/read/2021/02/22/220200575/tren-usaha-makanan-rumahan-meningkat-drastis-saat-pandemi
[4] The Jakarta Post - https://www.thejakartapost.com/academia/2020/07/17/smes-safeguard-economy.html
Komentar
Posting Komentar